Dalam pengadaan agribisnis pada umumnya, ada empat subsistem ditambah factor pendukung yang harus diperhatikan, yaitu pengadaan dan penyaluran sarana produksi, budi daya pertanian, pengolahan, dan pemasaran, serta faktor pendukung yaitu lembaga penunjang agribisnis (pertanahan, keuangan, penelitian, dan lain-lain).
A. Pengadaan dan penyaluran sarana produksi (input)
Perkebunan kelapa sawit merupakan jenis usaha jangka panjang.Kelapa sawit yang ditanam saat ini baru akandipanen beberapa tahun kemudian. Sebagai tanaman tahunan sangat perlu kita perhatikan jenis bibit dan lahan sebagai media tanam yang akan kita digunakan, sebab itu akan sangat berpengaruh terhadap produktvitas tanaman nantinya. Dalam subsistem ini ada dua hal yaitu pembibitan dan pembukaan lahan.
1. Pembibitan
-Bahan tanaman (jenis varietas)
Bahan tanaman kelapa sawit bisa berasal dari persilangan berbagai sumber (inter and intra specific crossing) dengan metode reciprocal recurrent selection (RRS). Di samping itu, bahan tanaman kelapa sawit unggul juga bisa dihasilkan dari pemuliaan pada tingkat molekuler yang diperbanyak secara vegetative dengan teknik kultur jaringan.
-Pertumbuhan bibit
Pertumbuhan awal bibit merupakan periode kritis yang sangat menentukan keberhasilan tanaman dalam mencapai pertumbuhan yang baik di pembibitan. Pertumbuhan dan vigor bibit tersebut sangat ditentukan oleh kecambahyang ditanam, mofologi kecambah, dan cara penanamannya.
-Persiapan pembibitan
Persiapan pembibitan akan menentukan system pembibitan yang akan dipakai dengan melihat keuntungan dan kerugian secara konprehensif. Selain menentukan system yang akan dipakai dalam pembibitan, kita juga perlu menentukan areal pembibitan. Sebelum menentukan lokasi pembibitan, perlu dilakukan peninjauan ke lokasi rencana pembibitan, dengan tujuan yaitu untuk mengetahui sumber air yang terjamin.
Persiapan pembibitan utamanya membutuhkan waktu yang cukup lama sehiungga persiapannya harus di mulai serentak dengan mempersiapkan persemaian.
-Pemeliharaan pembibitan
Pemeliharaan pembibitan merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan program pembibitan. Tanpa pemeliharaan yang baik, bibit yang unggul sekali pun tidak akan bisa mengekspresikan keunggulan dan semuanya akan menjadi sia-sia.
a. Pemeliharaan persemaian
Persemaian merupakan periode kritis seperti pada pemeliharaan bayi yang baru dilahurkan.Kecerobohan dalam pemeliharaan persemeian dapat menyebabkan kecambah mati. Pemeliharaan persemaian dengan cara: penyiraman, penyiangan gulma, pemupukan, hama dan penyakit, dan seleksi semai.
b. Pemelihara pembibitan utama
Pemeliharaan pembibitan utama merupakan kelanjutan dari pemeliharaan di persemaian. Perawatan yang baik akan meningkatkan vigor bibit yang nantinya akan berdampak pada peningkatan produksi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan bibit utama yaitu: penyusunan dan pengisian polibag, alih-tanam (pemindahan ke kantong besar), penyiraman, pengendalian gulma, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, dan seleksi bibit.
2. Pembukaan lahan
Pembukaan lahan merupakan kegiatan yang dilakukan mulai dari perencanaan tata ruang dan tata letak lahan sampai dengan pembukaan lahan secara fisik.Membuka lahan merupakan pekerjaan teknis yang mudah, asalkan tersedia peralatan dan sumber daya yang dibutuhkan. Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam pembukaan lahan diantaranya kesesuaian lahan yang akan dibuka tersebut untuk budi daya tanaman kelapa sawit.
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan dalam operasional pembukaan lahan sampai penanaman antara lain:
• Membuat batasan areal yang akan dibuka.
• Memilih lokasi bibitan dan memulai pembibitan.
• Melakukan tender pembukaan lahan pada beberapa kontraktor.
• Membuat surat perintah kerja kepada kontraktor yang dipilih.
• Membuat batas blok-blok pekerjan dalam areal yang akan dibuka.
• Membuat jalan utama (diikut dengan jalan pengumpul dan saluran air).
• Menanam kelapa sawit.
B. Produksi primer (budidaya)
Produksi primer (budi daya) merupakan subsistem yang menentukan tingkat keberhasilan.Yang dimaksud ke dalam subsistem ini yaitu mulai dari penanaman, parawatan, sampai dengan produksi dan panen.
1. Penanaman
Penanaman merupakan aktivitas utama yang menentukan tingkat keberhasilan usaha suatu perkebunan.Umumnya, pola tanam kelapa sawit berbenyuk segi tiga sama sisi pada areal rata/datar sampai bergelombang. Sementara, pada areal berbukit dengan sudut kemiringan lebih dari 120, perlu bibuat teras kontur dengan jarak tanam sesuai dengan ketentuan.Panjang sisi (jarak tanam) harus dibuat seoptimal mungkin sehingga setiap individu tanaman mendapat ruang lingkungan serta sinar matahari yang memadai dan segaram untuk mendapatkan produksi per ha yang maksimal selama satu siklus hidup.
Kwalitas bibit merupakan faktor utama yang menentukan produksi per ha. Namun, tanpa penanaman yang benar dan perawatan yang berkelanjutan, bibit yang berkwalitas tetap tidak akan menghasilkan secara optimal. Dalam penanaman ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: waktu penanaman, persiapan tanam, pembuatan lubang tanam, pemupukan lubang tanam, dan penanaman kelapa sawit.
2. Perawatan
Perawatan juga menjadi suatu faktor utama yang menentukan hasil produktivitas tanaman.Pada tahap ini ada beberapa kegiatan yang harus dilakukuan terhadap tanaman kelapa sawit untuk memperoleh hasil yang maksimal.
-Pengolahan tajuk
Pengolahan tajuk yang tepat merupakan aspek kunci maksimalisasi produksi kelapa sawit.Efesiensi tajuk merubah radiasi sinar matahari menjadi karbohidrat.Pasokan karbohidrat untuk pertumbuhan vegetative dan generative ditentukan oleh ukuran luas permukaan hijau daun. Pengolaan tajuk direfleksikan dengan maksimalisasi indeks luas daun dengan pengaturan jarak tanam dan aktivitas tunas pokok. Penunasan pelepah muda pada bagian atas tajuk menyebabkan penurunan produksi yang lebih besar dibandingkan memotong pelepah tua.
-Pemupukan
Kemampuan lahan dalam menyiapkan unsure hara secara terus-menerus bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit yang berumur panjang sangatlah terbatas.Keterbatasan daya dukung lahan dalam penyediaan hara ini harus diimbangi dengan penambahan unsure hara melalui pemupukan.Pemupukan memberikan kontribusi yang sangat luas dalam meningkatkan produksi dan kwalitas produk yang dihasilkan.
-Perlindungan tanaman
Perlindungan tanaman merupakan suatu usaha untuk mempertahankan klimaks buatan dengan member energi, berupa tindakan pengedalian hama, penyakit, dan gulma.
3. Produksi dan panen
Tujuan dari penanaman kelapa sawit yaitu untuk menghasilkan produk yang optimal.Untuk mendapat produksi optimal,karakteristik dan factor-faktor yang mempengaruhi produksi harus dipahami dan diusahakan berada pada level yang optimal.
a. Produksi
Biomassa kelapa sawit terbentuk melalui proses fotosintesis. Dalam proses ini, karbondioksida (CO2) dan air (H2O) diubah menjadi karbohidrat (CH2O) dengan menggunakan radiasi matahari yang di serap melalui klorofil di dalam kloroplasma hijau daun. Karbohidrat digunakan oleh tanaman untuk mendukung keberadaan fungsi dirinya. Dalam membahas aspek produksi, tanaman mampu memenuhi semua asumsi-asumsi agronomi dan fisiologi, di mana tanaman mampu beradaptasi tehadap lingkungan sebagai tempat tumbuhnya serta mendapat cukup pasokan hara dan air tanpa ada gangguan hama dan penyakit. Salah satu factor pembatas produksi yaitu radiasi sinar matahari yang merupakan fungsi dari luasan permukaan daun. Hasil produksi yang akan dihasilkan tergantung dari proses sebelumnya yaitu penanaman dan perawatan tanaman.
b. Panen
Pekerjaan potong buah merupakan pekerjaan utama di perkebunan kelapa sawit karena langsung menjadi sumber pemasukan uang bagi perusahaan melalui penjualan minyak kelapa sawit (MKS) dan inti kelapa sawit (IKS). Dengan demikian, tugas utama personil di lapangan yaitu mengambil buah dari pokok pada tingkat kematangan yang sesuai dan mengantarkannya ke pabrik sebanyak-banyaknya dengan cara dan waktu yang tepat tanpa menimbulkan kerusakan pada tanaman.
C. Pengolahan
Pengolahan merupakan suatu proses mengubah bahan mentah (baku) menjadi bahan setengah jadi atau menjadi bahan jadi yang siap komsumsi. TBS yang telah dipanen dengan melalui tahap-tahap dan prosedur, kemudian diangkut menuju tempat pengolahan.TBS diolah di pabrik kelapa sawit untuk diambil minyak dan intinya.Minyak dan inti yang dihasilkan dari PKS merupakan produksi setengah jadi.Minyak mentah atau crude palm oil (CPO, MKS) dan inti (kernel, IKS) harus diolah lebih lanjut untuk dijadikan produk jadi lainnya.
Stasiun proses pengolahan TBS menjadi MKS dan IKS umumnya terdiri dari stasiun utama dan stasiun pendukung. Stasiun utama berfungsi sebagai berikut:
• Penerima buah (fruit reception).
• Rebusan (sterilizer).
• Pemipilan (stripper).
• Pencacahan (digester) dan pengempaan (presser).
• Pemurnian (clarifier).
• Pemisahan biji dan kerner (kerner).
Sementara, stasiun pendukung berfungsi sebagai berikut:
• Pembangkit tenaga (power).
• Laboratorium (laboratory).
• Pengolahan air (water treatment).
• Penimbunan produk (bulking).
• Bengkel (workshop).
Dengan adanya dan kerja sama yang baik antara kedua stasiun ini, TBS dapat diolah secara maksimal menjadi minyak mentah atau crude palm oil (CPO, MKS) dan inti (kernel, IKS) dan kemudian harus diolah lebih lanjut untuk dijadikan produk jadi lain seperti minyak makan.
D. Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu kegiatan menyampaikan suatu produk yang dihasilkan oleh produsen kepada pengguna produk atau konsumen.Prospek pemasaran MKS sangat cerah karena tekanan permintaan terhadap minyak goreng yang berasal dari MKS terus meningkat karena meningkatnya jumlah penduduk dan GDP dunia.Di samping itu, prospek pemasaran MKS juga dipengaruhi pesatnya perkembangan industri yang berbasis bahan baku produk kelapa sawit.
Fluktuasi harga MKS pada saat ini lebih banyak disebabkan oleh goncangannya pasokan yang disebabkan oleh factor internal serta factor eksternal berupa tarikan harga pasaran dunia yang tinggi sehingga merangsang ekspor MKS dalam jumlah yang besar.Pembentukan harga MKS sangat ditentukan oleh situasi perdagangan di luar negeri.