Agrowisata merupakan bagian dari
objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata.
Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan
hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam
memanfaatkan lahan, kita bisa meningkatkan pendapatan petani sambil
melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal
(indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan
alaminya.
Potensi objek wisata dapat dibedakan menjadi objek wisata alami dan buatan
manusia. Objek wisata alami dapat berupa kondisi iklim (udara bersih dan sejuk,
suhu dan sinar matahari yang nyaman, kesunyian), pemandangan alam (panorama
pegunungan yang indah, air terjun, danau dan sungai yang khas), dan sumber air
kesehatan (air mineral, air panas). Objek wisata buatan manusia dapat berupa falitas
atau prasarana, peninggalan sejarah dan budidaya, pola hidup masyarakat dan
taman-taman untuk rekreasi atau olah raga.
Objek agrowisata yang telah
berkembang dan tercatat dalam basis data DIrektorat Jenderal Pariwisata
1994/1995 terdapat delapan propinsi yaitu Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat,
Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.
Objek agrowisata umumnya masih berupa
hamparan suatu areal usaha pertanian dari perusahaan-perusahaan besar yang
dikelola secara modern/ala Barat dengan orientasi objek keindahan alam dan
belum menonjolkan atraksi keunikan/spesifikasi dari aktivitas lokal masyarakat.
Di antara objek wisata agrowisata
tersebut seperti berikut:
a) Kebun Raya Bogor
b) Taman Anggrek Indonesia Permai, Jakarta
Taman ini lokasinya berdekatan dengan Taman Mini indonesia Indah (TMII).
Pengunjung dapat menikmati keindahan berbagai jenih anggrek dalam
kaveling-kaveling khusus. Taman ini juga menawarkan paket khusus budi daya
anggrek bagi mereka yang berminat dan sarana penelitian untuk pengembangan
budidaya tanaman anggrek. Selain di Jakarta, Taman Anggrek juga tedapat di
daerah Bedugul, Bali yang menjual berbagai jenis anggrek. Pengunjung yang
datang juga diberi keranjang dan gunting untuk memetik sendiri bunga yang
dipilihnya.
c) Taman Bunga Nusantara, Cipanas, Jawa Barat
Taman Bunga Nusantara yang dibuka September 1995 dengan luas kawasan 35
hektare. Lahan 25 hektare untuk tanaman hias dan berbagai macam
pohon dengan koleksi lebih dari 300 varietas yang dikumpulkan dari berbagai
benua. Di taman ini terdapat tempat khusus yang ditanami jenis tanaman
tertentu, seperti taman mawar, taman bougenvill, dan taman palem. Pengunjung
yang ingin membawa oleh-oleh berupa bunga potong juga dapat membeli di showroom
PT Alam Indah Bunga Nusantara yang letaknya bersebelahan. Untuk kegiatan para
profesional, pelajar, dan mahasiswa, pihak taman bunga nasional juga menawarkan
kegiatan seperti workshop atau seminar.
d) Taman Buah Mekarsari (TBM), Cileungsi, Jawa Barat.
Taman Buah Mekarsari diresmikan Oktober 1995. Tujuan pembangunan TBM adalah
menciptakan kebun hortikultura dengan teknologi canggih sebagai kebun
percobaan, kebun produksi, dan objek agrowisata.
TBM memiliki lahan 264 hektare dengan rancangan pola tanam menyerupai bentuk
daun lamtorogung, yang dianggap sebagai tanaman serba guna dan sebagai
pelestari lingkungan hidup. Di TBM juga disajikan cara bertanam buah untuk masa
depan yang dikenal dengan istilah tabulampot. Kini TBM mengoleksi 41 famili
yang terdiri dari 143 jenis tanaman dengan 455 varietas. Koleksi tanaman
tersebut mencakup 30 varietas jeruk, 19 varietas rambutan, 16 varietas
belimbing, 28 varietas pisang, 44 varietas durian, dan 27 varietas mangga
dengan menerapkan dengan sistem pertanian modern.
e) Oceanarium
Objek agrowisata perikanan yang
terdapat di Indonesia adalah Sea World yang memiliki oceanarium, berlokasi di
Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Oceanarium ini mulai beroperasi Mei 1994 yang
menyajikan kehidupan alam di bawah laut dan aneka ragam hewan laut seperti hiu,
ikan pari, penyu, dan ratusan jenis ikan yang dapat dilihat melalui terowongan
pada kolam raksasa yang terbuat dari kaca.
f) Taman Akuarium Air Tawar (TAAT)
Taman Akuarium Air Tawar (TAAT) diresmikan April 1994 berlokasi di Taman
Mini Indonesia Indah (TMII), TAAT dibangun dengan gedung berbentuk lingkaran
yang terdiri dari dua lantai seluas 5.500 M2 dengan atap berbentuk kubah
berwarna hijau. Di TAAT terdapat keanekaragaman hayati ikan dan biota air tawar
nusantara yang ditempatkan di akuarium geografik, dengan jumlah koleksi 240 buah
akuarium dan kolam yang menampung 7.500 ikan yang terdiri dari 450 jenis.
g) Taman Burung TMII
Taman burung ini berlokasi di TMII Jakarta dengan luas taman 6 hektare dan
memiliki 267 jenis burung yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan 16
jenis burung yang bukan asli Indonesia. Tahun 1995 koleksi burung di taman ini
mencapai 5.134 ekor. Di taman burung ini terdapat dua rangkaian kubah, yaitu
kubah barta yang menjadi tempat jenis-jenis burung dari Indonesia Barat dan
kubah timur yang berisi koleksi burung dari kawasan Indonesia Timur. Bahkan
terdapat juga auditorium yang menyajikan film tentang burung.
h) Taman Anggrek Ragunan
Taman anggrek Ragunan (TAR) merupakan aset Pemda DKI Jakarta dengan luas
lahan sekitar 5 ha, dikelola oleh Dinas Pertanian DKI Jakarta. Keberadaan TAR
menjadi salah satu objek Wisata Agro, yang berfungsi sebagai: tempat wisata,
tempat berlangsungnya aktivitas agribisnis tanaman anggrek baik dalam bentuk
tanaman maupun bunga potong, dan sebagai sarana untuk mempelajari seluk beluk
pemeliharaan anggrek. TAR dibagi menjadi 42 kavling yang dimanfaatkan untuk
budidaya, pembibitan tanaman anggrek dan bunga potong. Disamping itu, dilengkapi pula dengan kios sarana produksi dan kantor
pemasaran. Kavling-kavling anggrek tersebut dikelola oleh para petani anggrek
yang tergabung dalam koperasi. Jenis-jenis anggrek yang diusahakan oleh para
petani antara lain jenis Dendrobium, Orcidium, Arachnis, Phalaenopsis, serta
tanaman hias penunjang lainnya.
i) Taman Margasatwa Ragunan
Adalah Kebun Binatang milik Pemerintah DKI Jakarta yang berdiri di atas
tanah seluas lebih kurang 135 ha. Di dalamnya terdapat koleksi satwa sebanyak
lebih kurang 3.200 ekor. Pada saat ini masih dalam tahap proses penataan dan
pembangunan untuk terwujudnya Kebun Binatang yang baik sebagai sarana rekreasi,
pendidikan, penelitian, dan konservasi fauna dan flora.
Berikut sekilas informasi tentang sejaran keberadaan Kebun Binatang di
Jakarta, antara lain:
(a) Tahun 1864, Raden Saleh,
seorang pelukis Indonesia ternama menghibahkan sebidang tanah seluas 10 hektar
di kawasan Cikini kepada pemerintah. Oleh Pemerintah Belanda digunakan sebagai
"Lembaga untuk Tanaman dan Satwa";
(b) Tahun 1949, Nama Lembaga untuk
Tanaman dan Satwa diganti menjadi "Kebun Binatang Cikini";
(c) Tahun 1964, Dengan makin
berkembangnya kota Jakarta, Pemerintah Daerah memindahkan Kebun Binatang Cikini
ke kawasan Ragunan Pasar Minggu, dengan nama "Taman Margasatwa
Jakarta";
(d) Tahun 1974, Nama Taman
Margasatwa Jakarta berubah menjadi "Kebun Binatang Ragunan". Sejak
saat itu secara bertahap dilakukan penataan dan perluasan, sejalan dengan peran
dan fungsi Kebun Binatang;
(e) Tahun 1998, Berdasarkan Perda
No.13 Tahun 1998 nama "Kebun Binatang Ragunan" berubah namanya
menjadi "Taman Margasatwa Ragunan"
Agrowisata ini berlokasi di Desa Pagilaran, Kec. Blado, Kab. Batang 51272 – Telp. (0285) 414030. Akomodasi yang tersedia
berupa tiga unit wisma berkapasitas 100 orang dengan tarif antara Rp. 60.000,-
sampai Rp. 80.000,- per malam, dan dua homestay berkapasitas 20 orang
dilengkapi fasilitas air panas dengan tarif Rp. 250.000,- per malam. Ruang pertemuan dengan kapasitas 50 orang dan gedung pertemuan berkapasitas
500 orang. Tersedia lapangan olah raga tenis, badminton, sepak bola, volly
ball, bilyard dan lain-lain. Transportasi keliling kebun Pagilaran berikut
pemandu lokal. Menikmati kesenian khas Pagilaran, seperti lengger tradisional,
lengger kreasi baru, Kuntulan, Kuda Lumping, Karaoke dan lain-lain. Melayani
paket-paket wisata pendidikan, konvensi, rekreasi, hikking, trekking, camping,
arisan, pesta, syukuran dll. Menyediakan arena wisata minat khusus, seperti
sepeda gunung, tebang layang, kunjungan ilmiah dll. Pemandangan dan pesona
hamparan kebun teh di pegunungan dengan ketinggian 1.000 sampai 1.500 meter
dpt.
Melihat proses pembuatan teh mulai dari pemetikan, pengolahan sampai
pengepakan di pabrik. Anda dapat menikmati paket tea walk bersama instansi,
sekolah, organisasi ataupun perusahaan anda, dengan berolah raga santai sambil
menghirup udara sejuk dan segar.
Menikmati matahari terbit dan tenggelam di cakrawala Lingkungan pertamanan
yang sehat, alami dan segar, jauh dari kebisingan dan polusi. Suhu kebun 15 0 –
18 0 C pada malam hari, 21 0 – 25 0 C pada siang hari.
Air terjun/Curung Binorong dan Curung Kembar, dengan pemandangan di
sekitarnya yang indah dan alami, dan hamparan kebun teh dan kebun cengkeh
sepanjang lereng pegunungan Obyek peninggalan sejarah seperti rumah peninggalan
Belanda, Kopel, Kerata Gantung, Bak Air Sijegang dll.
Pada tahun 1880 Perkebunan Pagilaran didirikan oleh suatu maskapai Belanda. Tahun 1922 dibeli oleh Pemerintah Inggris dan digabung dengan Pemanukan anda Tjiasem Land’s PT (P & T LAND’ S PT) Tahun 1964 Hak Guna P & T LAND’S habis dan diambil alih oleh Pemerintah Indonesia 23 Mei 1964 oleh pemerintah diserahkan kepada Fakultas Pertanian UGM dengan tujuan Peningkatan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi disamping sebagai perusahaan dengan nama PN PAGILARAN 1 Januari 1974 PN PAGILARAN statusnya menjadi PT PAGILARAN 5 Mei 1977 mendapat tambahan areal Segayung Utara menjadi bagian dari kebun Pagilaran dengan surat No. 14/hgu/da/77.
Itulah beberapa contoh agrowisata yang mungkin bisa kita kunjungi!
Terima Kasih, Semoga bermanfaat :)